-->

Perjuangan bangsa indonesia mencapai kemerdekaan

Perjuangan Rakyat untuk Mencapai INDONESIA MERDEKA
Penjajahan Belanda Di
INDONESIA
Berakhir pada tanggal 3 
Maret 1942 setelah Jepang menaklukkan belanda. dikalijati,
subang jawa barat.semenjak itu bangsa kita dijajah oleh jepang.
KehadiranBangsa jepang diindonesia pada mulanya nampak menyenangkan karena membawa janji-janji yang muluk-muluk.
Namun pada kenyataannya tidaklah demikian bagi bangsa indonesia semakin memperburuk keadaan.
Meskipun hanya
3,5 tahun bangsa jepang menguasai bangsa kita,
indonesia hingga penderitaan yang dirasakan Rakyat indonesia lebih ganas dan beringas dari sebelumnya.
masih ingatkah kita Gerakan 
Tiga A,,? 
yang isinya menyatakan,
Nippon Cahaya Asia,Nippon Pelindung Asia,serta Nippon Pemimpin Asia.
Ditengah-tengah berkecamuknya perang asia timur raya dijadikan alat bagi pemerintah jepang untuk menarik simpati rakyat indonesia.
Padahal jepang lebih kejam dari pada Pemerintahan Hinda belanda.
MENJALANKAN
EKONOMI
Setelah berhasil menduduki wilayah Asia Tenggara, jepang memenuhi kebutuhannya sendiri,wilayah
ekonomi di asia Tenggara ini juga dinamakan Lingkungan Kemakmuran ber sama Asia timur Raya. Ketika itu jepang menduduki indonesia,
Ternyata 
objek-objek vital
serta alat-alat Produksi yang terdapat didaerah kita indonesia, banyak yang telah hancur,sehingga sebagain besar kehidupan ekonomi pada saat itu lumpuh.
Oleh sebab itu pemerintah jepang mulai mengeluarkan peraturan-peraturan hingga
menjalankan ekonomi. pengawasan terhadap penggunaan hingga peredaran sisa-sisa persediaan barang diperketat.supaya mencegah melonjaknya harga barang-barang, dibuatlah peraturan pengendalian harga. bagi mereka yang melanggar peraturan yang dikeluarkan pemerintah jepang akan diberi sanksi hukuman berat.
semua harta benda dan perusahaan
perkebunan bekas milik orang
belanda disita.
demikian juga dengan perkebunan kopi,
teh,serta karet diawasi bahkan hasil penjualan barang-barang itu dimonopoli oleh pemerintah jepang Area perkebunan misalnya komoditas 
tersebut luasnya dibatasi,karena barang-barang tersebut diminati oleh hampir seluruh bangsa didunia,bahkan tidak sedikit perkebunan yang dirusak dan diganti dengan tanaman yang berguna untuk perang.
beberapa perusahaan vital seperti pertambangan,
listrik,
telekomunikasi, serta perusahaan transportasi juga
dikuasai pemerintah jepang.Pada saat
perang semakin kritis pada tahun
1944,tuntutan terhadap kebutuhan bahan
sandang dan pangan semakin meningkat. bersamaan dengan itu. pengerahan kebutuhan perang pun meningkat.sejak saat itu dilancarkanlah kampanye pengerahan barang dan menambah bahan pangan secara besar-besaran yang dilaksanakan oleh JAWA HOKOKAI,
(Koperasi pertanian) 
NOYO KUMIAI.dan instansi-instansi pemerintah lainnya.
Kebijaksanaan itu,terjadi perusakan hutan. dipulau jawa serta terjadi perusakan hutan hingga menebang liar kurang lebih
500.000 Hektar.
pengerahan bahan makanan oleh pemeritah jepang juga dilaksanakan dengan cara penyetoran padi atau panenan lainya ke pada pemerintah.dari hasil panennya,
Rakyat hanya boleh memiliki 40% saja. dan 30% harus diserahkan kepada pemerintah melalui KUMIAI
penggilingan padi, dibeli dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah, sedangkan 30% lainnya disediakan untuk bibit dan disetorkan kepada lumbung desa.
Rakyat yang telah dibebani dengan setoran diwajibkan pula melakukan pekerjaan tambahan seperti romusha  melakukan kerja paksa pada 
objek-objek militer pemerintahan jepang.
Tindakan-tindakan pemerintah jepang tersebut telah menimbulkan lingkaran kesengsaran bagi rakyat indonesia.
penerbangan hutan secara liar menimbulkan bencana alam seperti banjir.tenaga kerja
yang semakin menipis 
didesa-desa,kekurangan makanan akibat setoran-setoran,dan
mutu gizi yang semakin rendah, menyebabkan rakyat sengsara,gairah kerja dan stamina mereka mengalami kemunduran.
kelaparan melanda diberbagai tempat dan angka kematian naik pesat. itulah akibat-akibat yang ditimbulkan dari pemerahan bahan makanan oleh pemerintah jepang terhadap rakyat indonesia.
Pemerahan yang dilakukan pemerintah jepang
terhadap rakyat indonesia tidak semata-mata dilakukan terhadap kekayaan alam saja. akan tetapi dilakukan pula terhadap tenaga rakyatnya. dalam persiapan perangnya. jepang memerlukan tenaga kerjacyang sangat banyak untuk membangun sarana pertahanannya. sudah tentu pembangunan ini memerlukan tenaga besar yang diperoleh dari desa-desa dipulau jawa sebagai pulau yang paling padat penduduknya.
Pada awalnya pemerintah jepang tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja guna membangun sarana pertahanannya.
Rakyat indonesia
yang memiliki sifat
gotong-royong mudah diajak untuk bekerja sama dalam
membangun sarana pertahanan jepang tersebut. mula-mula tugas yang dilakukan rakyat indonesia ini bersifat sukarela. namun, lama kelamaan muslihat pemerintah jepang ini akhirnya ketahuan oleh rakyat indonesia yang bekerja membangun sarana pertahanan
milik jepang tersebut. seorang demi seorang banyak rakyat indonesia yang meninggalkan tempat pembangunan sarana pertahanan jepang. tentunya hal ini membangkitkan kemarahan jepang, akhirnya, pengerahan tenaga berubah menjadi paksaan, 
desa-desa diwajibkan menyediakan sejumlah tenaga
romusha sesuain jumlah yang dibutuhkan.panita pengerahan tenaga
romusha ini dinamakan romukyokai.
Romukyokai diadakan ditiap-tiap desa. tenaga romusha kebanyakan petani karena itu pengerahan tenaga ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap ekonomi desa.
ditempat mereka bekerja, rakyat diperlakukan secara kasar, hal ini sangat berbeda dengan propaganda ucapan-upacapan pada saat dijamin, makanan tidak cukup, sedangkan pekerjaan yang harus dilakukan
sangat berat.
Keadaan seperti ini akhir menyebar  kemasyakat desa melalui berita dari mulut kemulut untuk menghilangkan ketakutan penduduk dan menutupi rahasia itu,sejak tahun 1943 jepang mengadakan bahwa rumusha adalah prajurit ekonomi atau pahlawan pekerja.

pada kenyataan,beribu-ribu dari mereka dikirim keluar jawa bahkan keluar indonesia seperti birma, muangthai,
vietnam,malaya,seserawak, dan tempat-tempat lainya. diperkiraan sekitar sekitar 300.000 tenaga kerja romusha dikirim keluar jawa dan sekitar 70.000 orang dalam kondisi menyedihkan.
LihatTutupKomentar