-->

Laksamana atau Sam Poo Kong pelopor pembaharuan tahun 1371 kota semarang

Sam poo kong atau juga dikenal dengan laksamana Cheng Ho sekitar 1371-1434 boleh dikatakan pelopor pembauran diindonesia sejak enam abad yang lalu.sehingga sekarang gaya Sam Poo Kong yang paling berhasil,karena dilakukan secara suka rela, alamiah, dan tanpa paksaan. kedatangam Laksamana Cheng Ho yang  memeluk agama islam tinggal diteluk Simongan, Semarang jawa tengah pada 1405.sebelum kesultanan demak berdiri,menimbulkan tafsir sejarah yang menarik.Pada Awal abad ke 15 silam.Simongan merupakan permukiman kaum cina muslim yang telah berbaur dengan penduduk setempat boleh jadi. islam telah lebih dulu tersebar disemarang sebelum dimulai penyebarannya dari Demak oleh walisongo.Siapa sih latar belakang Sam Poo Kong alias Laksamana Cheng Ho?lahir sebagai anak ketiga dari enam bersaudara pada 1371 di disrik kunyang dengan nama Ma Sanbao
adalah pelafalan Muhammad dalam bahasa Hui. Ayahnya,MA Ha sebutan lelaki cina yang sudah menunaikan haji merupakan keturunan suku Hui. kisah perjalanan MA HA kemekah dengan kapal inilah yang mendorong MA Sanbao mempelajari ilmu bahari.
MA HA  wafat pada tahun 1382, ketika distrik kunyang, yang kala itu dibawah kekuasaan kaisar mongol, diserang oleh jendral Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming tahun 1368 sampai 1644. saat itu Sanbao remaja melarikan diri ke beijing.
lalu bekerja sebagai budak Cheng Zu, seorang raja muda dari suku yan. ia bahkan terpaksa menjadi kasim yang dikebiri sesuai dengan tradisi saat itu.karena prestasi dalam pengabdian, mendapat gelar Zheng He alias kasim Zheng yang bernama He., sehingga dikemudian hari ketika sudah diangkat sebagai laksamana,namanya terkenal dengan sebagai Laksamana Zheng He.belakangan,orang indonesia melafalkanya Laksamana Cheng Ho.
Gelar lain yang ia terima ialah Tay Jian alias Kasim Agung. jika gelar ini disatukan dengan namanya.jadilah namanya sanboa Tay Jian. ini adalah ejaan yang kini dipakai di Republik Rakyat cina untuk Sam Poo Tay Jien, yang lebih dikenal diindonesia.

Nama Sanbao menjadi menjadi Sam Poo. sedang Kong adalah sebutan dibelakang hari yang artinya embah atau eyang".Sebagai penghormatan.
Jadi, Sam poo Kong alias Sam poo Tay Jien adalah orang yang sama dengan Laksamana Cheng Ho.Dia adalah Laksamana Kerajaan Cina Dinasti Ming tahun 1368 sampai 1644, wafat pada tahun 1434 dan dimakamkan di Bukit Nuisho, diluar kota Nanjing, cina.pada awal tahun
abad ke 15 kala itu.

Cheng Ho memimpin ekspedisi sebanyak 62 armada kapal laut dengan sekitar 27.800 awak kapal.bisa dibayangkan bagaimana ketika mereka berlabuh di teluk simongan.gempar luar biasa., karena,jumlah penduduk simongan kala itu tidak lebih banyak dari jumlah awak kapal dari negeri utara itu.Namun, kedatangan Cheng Ho di jawa ternyata tidak menimbulkan konflik atau kerusuhan antara etnis.dalam lidah para tamu terhormat itu, jawa mereka disebut sebagai Zhuanwa, Yediao, Yepoti,Zhubo,serta Keluguo.Selama tinggal sementara diSimonga, mereka hidup berdampingan secara damai dengan Tuan rumah, kaum Pribumi.ketika itulah anak buah Cheng Ho.mengajarkan beberapa ilmu pengetahuan dan keterampilan, seperti ilmu pertanian, pelayaran, serta kedokteran.pada kesempatan itu Cheng Ho juga membangun sebuah masjid DiSemarang,

lebih dulu ketimbang masjid yang dibangun Bupati semarang I Ki Ageng pandanarang.di sekitar Bubakan, Semarang, awal abad ke 16 kisah juru Mudi kapal Cheng Ho yang bernama Ong Hik Tek, yang lebih senang tinggal disemarang dari pada ikut pulang kee Cina, menunjukan betapa ia sudah jatu cinta dan membaur dijawa.
Bahkan setelah wafat makamnya dikeramatkan dan ia dikeramatkan dan ia diberi gelar Kiai juru Mudi. ini pertanda betapa kaum pribumi muslim sangat menghormatinya.
mereka menerima semua awak kapal Laksamana Cheng Ho Sebagai saudara Seiman.
Semasa hidupnya Kiai Jurumudi Ong Hik Tek Memakmurkan
masjid yang dibangun Cheng Ho sambil berdakwah dikalangan penduduk semarang.Bukan hanya itu, ia juga megajarkan pertanian dan ilmu pelayaran.ia sempat pula memimpin penduduk menjadikan galangan kapal darurat yang dibangun Cheng Ho diSimongan sebagai bengkel untuk memperbaiki kapal-kapal yang rusak. ketika wafat,jenazah kiai juru mudi dimakamkan dikompleks Sam Poo Kong.yang sekarang disebut kelenteng dengan
gedung batu. adapun pekuburan muslim sebetulnya ada dibelakang kompleks tersebut.tapi,
karena tanahnya belereng dan tertutup bangunan kelenteng,lama-kelamaan kuburan itu rata dengan tanah,dan yang muncul kemudian meja pemujaan untuk kiai juru mudi.
Jejak para awak kapal Laksamana Cheng Ho dapat ditemukan ditemukan dijakarta,Ketika mereka singgah dipelabuhan Bintang Mas,Sebelum menjadi Sunda kelapa.Kala itu juru masak Cheng Ho, yang bernama Sam poo Sui Su,Ternyata lebih lebih senang tinggal di jayakarta,sebab kepincut gadis Pribumi bernama SITIWATI.sama-sama muslim,mereka pun menikah. ketika meninggal dan dikuburkan dekat ancol sekarang, bukan hanya mereka yang dihormati, mertuanya pun, Said Areli, kecipratan penghormatan. para engkong dan encim yang membayangkan juru masak Cheng Ho itu sebagai leluhur, membuatkan sebuah kelentang diancol untuk menghormatinya,yang masih lestari hingga sekarang.sampai sekarang ada mejasa pemujaan untuk Sam Poo Sui su,Sitiwati, dan said areli dikelenteng ancol. Tapi,karena mereka muslim,sajianya tidak ada yang mengandung daging babi, para peziarah percaya, jika ada makanan haram,sesajian ini akan tumbuh, entah benar atau tidak, yang jelas persyaratan tersebut sampai kisah ini tetap dipatuhi oleh para peziarah.
LihatTutupKomentar