-->

Hakekat Hidup.

Sebagai manusiadidalam kehidupan ini,tentunya kita tak terlepas dari khilaf dan salah serta tak luput dari yang namanya dosa. baik itu dosa kecil dan dosa besar yang menguntit disetiap gerak dan langkah kita. 

Serta dengan dosa tersebut membuat hidup terasa sempit dan membuat jalan manusia menjadi gelap gulita.serta jika dosa-dosa tersebut terus-menerus dilakukan serta bertumpuk dan tak pernah beristigfar kepada Allah,sehingga masuk kedalam liang lahat.nah,,sebagai seorang mukmin bertobat adalah jalan yang harus ditempuh agar segala perbuatan serta dosa dan kesalahan tersebut, diampuni 
Allah swt.
Sehingga hati menjadi 
tenang dan dibersihkankan dari rasa permusuhan atau kedengkian.

Diantara sesama mukmin lainnya.tentunya selain memberikan keuntungan kepada manusia kita sendiri pastinya didalam kehidupan akan menjadi baik itu didunia serta akhirat dan bertobat juga memberikan  keutamaan serta berguna pula untuk kehidupan akhirat kelak namun tahukah kita,,banyak sekali keuntungan serta fadhilah antara lainya:
- membuat Allah
  swt, senang.
- membuat pintu
  rahmat.
- memberikan
  kejayaan
  diakhirat dan,
- mendatangkan
  kebaikan yang 
  banyak.
Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw, bersabda dari anas ra, rasulullah bersabda yang artinya: Allah swt, lebih senang terhadap tobat hambaNya dari suatu kesalahan dan dosa ketimbang,
seseorang yang mendapati dari pada kesenangan dan kegembiraan ketika seseorang yang mendapati untanya yang kembali setelah hilang ditengah padang pasir yang tandus"
(HR. Bukhari no5834, muslim, dan ahmad)

Nah,,dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya Allah swt, sangat senang  kepada orang-orang yang bertobat setelah berbuat dosa.semakin banyak atau sering seseorang bertobat karena seringnya melakukan perbuatan dosa, Allah swt semakin senang kepadanya. 

Hadist ini tidak boleh dipahamkan bahwa 
Rasulullah saw, menganjurkan seseorang untuk terus-menerus berbuat dosa dan lalai, bahkan sengaja berbuat dosa,dengan sadar dan perasaan senang,misalnya saja orang yang berzina terus-menerus melakukan kebiasaannya dan setiap selesai berzinanya dan setiap kali selesai berzina melakukan istigfar dan bertobat. atau orang yang korupsi terus-menerus melakukan perbuatan dosanya dan bertobat setiap berhasil melakukan sesuatu korupsi.

Namun perbuatan seperti ini bukanlah yang dimaksud oleh hadist tersebut.akan tetapi yang dimaksud adalah seseorang yang melakukan sesuatu dosa hari ini, lalu bertobat kemudian pada hari lain ia melakukan kesalahan atau dosa dalam perkara yang lain. kemudian dia beristifar bertobat kepada Allah swt, Tobat seperti inilah yang menyebabkan Allah swt senang kepadanya. perbuatan perbuatan yang dikategorikan dosa sangat  banyak sehingga kita 
tidak bisa menyelamatkan diri dari padanya tindakan dosa ini disebabkan oleh karena kelemahan kita sebagai manusia.

Kurang memperhatikan dan mengetahui serta begitu banyak perbuatan yang digolongkan dosa. oleh karenanya jika telah terlanjur melakukannya kita diperintahkan untuk beristigfar dan bertobat, dapat dipahami bahwasanya hadist tersebut memberikan isyarat kepada kita agar selalu mawas diri dan tidak berputus asa untuk memperbaiki diri dan mendatangkan kasih sayang Allah swt,serta berupaya untuk terus-menerus melakukan istigfar walaupun langkah atau usaha-usaha yang kita upayakan  menimbulkan kesalahan  kembali dan terkadang kasalahan itu merupakan dosa misalnya dalam upaya melakukan perbaikan  nasib. 

Golongan fakir miskin dan mengelola harta zakat yang harus dibagikan kepada mereka.kita tidak menyerahkan secara perorangan tetapi menggabungkannya menjadi suatu untuk mendirikan perusahan guna menampung sejumlah orang fakir miskin untuk bekerja. ternyata usaha ini gagal. sehingga bagian zakat tersebut yang menjadi hak mereka hilang. perbuatan ini merupakan langkah yang salah, tetapi tujuan awalnya adalah memberdayakan modal yang sedikit bagi keperluan yang lebih besar, Begitulah sampai terjadi, kerugian sehingga menghilangkan hak orang miskin.

Perbuatan seperti ini menjadi tanggung jawab pengelolanya karena kesalahan ini yang bersangkutan bertobat kepada Allah swt, dan tidak lagi melakukan upaya seperti ini tobat seperti inilah yang dimaksudkan dalam hadist Rasulullah saw tersebut.orang bertobat dari sesuatu kesalahan kemudian pada hari lain misalnya jatuh pada kesalahan yang lain. lalu beristigfar dan dan memohon ampun dan jatuh lagi pada kesalahan lain. lalu kembali bertobat. maka tobatnya diterima oleh Allah swt oleh karenanya itu Allah senang kepada hamba tersebut karena tobatnya.
LihatTutupKomentar