-->

cara perawatan nilai kayu dan pengawetan meningkatkan nilai tambah

Saat ini dalam pengerjaan serta pengolahan kayu berjalan begitu cepat dan pesat nah.!begitu pula dengan kebutuhan kayu olahan dari tahun ketahun memungkinkan berbagai bentuk ragam dari bahan kayu tersebut menghiasi setiap rumah maupun bangunan baik di area desa maupun dikota.
kayu yang. berkualitas selain memiliki urat-urat kayu yang indah, kuat juga keawetannya. teruji. kayu akan dikatakan awet bila mencapai umur pakai lama, memiliki daya tahan terhadap faktor-faktor perusak yang datang dari luar tubuh kayu itu sendiri. keawetan kayu dikatakan rendah, bila dalam pemakaian tidak tercapai umur yang diharapkan sesuai dengan ketentuan.
Tujuan utama dari pengawetan kayu antara lain memperbesar keawetan kayu, medapatkan keuntungan finansial dan menciptakan lapangan pekerjaan.
didalam proses pengawetan kayu ada beberapa hal yang harus merata pada seluruh bidang kayu,penetrasi dan retensi bahan pengawet, harus. masuk kedalam sel kayu, waktu pengawetan, metode pengawetan yang digunakan dan factor peralatan.
metode yang biasa dipakai dalam pengawetan kayu ada beberapa macam yaitu metode sederhana(rendaman,celupan,pemulasan, penyeprotan. metode khususnya sel penuh dan proses sel kosong 
sementara itu bahan pengawet yang digunakan ialah bahan-bahan kimia yang sangat beracun terhadap makluk perusak kayu
seperti:arsen, tembaga,seng  croom,fluor dan lain-lain.
dalam penggunaan harus diperhatikan sifat-sifat bahan pengawet agar sesuai dengan tujuan pemakaian.
pada kayu yang digunakan ditempatkan yang lembab dengan tujuan resiko serangan perusak kayu perlu diambil bahan pengawetan yang tidak mudah luntur dan cukup beracun bagi jamur. bagi kayu untuk bangunan dibawah atap,diperlukan adanya bahan pengawet yang tidak menggangu kesehatan manusia itu sendiri, tidak mempengaruhi cat, pelitur dan lain-lain. untuk kayu yang dipakai diluar ruangan digunakan tipe bahan pengawet yang tidak mudah luntur dan memiliki daya racun yang tinggi. sedangkan kayu untuk perabotan dapat diawetkan dengan bahan pengawet larut air tapi tidak mudah mengubah warna kayu tersebut. oleh karena itu pada waktu memilih bahan pengawetan perlu diketahui terlebih dahulu sifat-sifat racun yang terdapat pada bahan pengawetan, tindakan pengamatan perlu dilakukan untuk menghindarkan bahaya yang mungkin timbul akibat kelalaian.
ini berapa  pengawetan"
cara perawatan nilai kayu dan pengawetan meningkatkan nilai tambah
Cara rendaman:
Kayu direndam didalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan konsentrasi(kepekatan) dan larutannya selama beberapa jam atau. beberapa hari.
kayu harus seluruhnya direndam dalam air sampai jangan ada yang mengapung.
perendaman ada beberapa cara seperti perendaman dingin. perendaman panas dan perendaman bercampur dingin. kayu yang diawetkan dengan cara ini dapat. digunakan untuk bangunan dibawah atap.
Cara pencelupan:
Kayu dimasukan kedalam bak berisi larutan bahan pengawetan dengan konsentrasi yang telah ditentukan dengan waktu hanya beberapa menit bahkan detik.
tetapi cara ini terdapat kelemahan penetrasi dan retensinya tidak memuaskan kerena bahan pengawet tidak masuk meresap kedalam kayu.
cara ini umumnya dilakukan diindustry penggergajian untuk mencegah serangan jamur blue stain.
bahan yang dipakai natrium pentrachorophenol.
cara seperti ini dapat menghasilkan kwalitas baik bila kayu dalam keadaan kering dan bahan pengawetannya dipanaskan lebih dahulu.
Cara pemulasan dan penyemprotan:
Cara seperti ini dipakai untuk maksud tertentu yaitu: pengawetan sementara di daerah ekploitasi hutan atau kayu-kayu gergajian untuk mencegah jamur, untuk membunuh serangga dan untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang.
Cara pembalutan:
Cara ini khusus digunakan untuk mengawetkan tiang-tiang dengan bahan pengawetan bentuk cream pekat,yang masih basah, selanjutnya dibalut sehingga terjadilah proses difusi secara perlahan-lahan kedalam kayu.
Cara moderen:
Memakai cara reuping yaitu dengan langsung memasukan bahan pengawetan dengan tekanan sampai 4 atmosfer, kemudian dinaikan sampai 7-8 atmosfer atau dengan cara lowry yaitu tidak digunakan tekanan awal tetapi langsung sampai 7 atmosfer. setelah beberapa jam tekanan dihentikan dan bahan pengawetan dikeluarkan dan dilakukan vakum selama 10 menit untuk membersihkan permukaan kayu dari larutan bahan pengawet.
nah itulah beberapa dari perawatan kayu, masing-masing teknik pengawetan ini memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari sisi peralatan yang digunakan,waktu, ekonomi dan kwalitas pengawetan tetapi yang utama adalah mencapai kwalitas pengawetan yang maksimal dan ekonomis perlu diperhatikan faktor kesehatan pekerja dan lingkungan sekitar.

LihatTutupKomentar