-->

Mengenal karya satra yang ada diminangkabau

Karya Sastra sangat penting bagi kehidupan orang minang dan tinggi kedudukannya, dalam Adat MinangKabau.
karenanya adat minangkabau pada mengenal karya satra yang ada diminangkabau hakikatnya,suatu susunan peraturan hidupnya.diatur dengan kata-kata. disini adalah kata yang  yang berisi Falsafah-Falsafah hidup orang minangkabau.

Yang paling populer dikenal sebagai Falsafah alam takambang jadi guru. oleh Orang-orang yang khususnya diminangkabau, banyak dituangkan dalam kata-kata adat seperti:
pepatah, petitih,pituah,
mamangan.

mengambil bentuk ungkapan dari bentuk sifat dan kehidupan alam.


▶Sastra bagi orang diminangkabau bukan hanya sekedar kebutuhan, tetapi merupakan suatu keharusan.tanpa memiliki pengetahuan tentang kesastraan minangkabau.

seseorang akan sulit memahami adat minangkabau sesuai dengan ketentuan yang sebenarnya

▶Karya Sastra MinangKabau sangat beragam, untuk memudahkan pemahamannya,sastra minangkabau dapat dibedakan menjadi golongan sastra prosa dan golongan sastra puisi.


*RAGAM KATA-KATA ADAT*


↔Kato papatah ( Kata pepatah)

Kata pepatah biasanya juga disebut dengan pepatah, asal kata dari pepatah, asal kata dari pepatah adalah (Tatah) yang bisa diartikan pahatan atau patokan, atau tuntunan. bisa diringkas kata-kata yang mengandung pahatan kata atau patokan hukum dan norma-norma.

Kato petiti (Petitih) petitih  berasal dari kata titi atau titian  dalam kehidupan sehari-hari adalah jembatan sederhana.

yang dibuat dari bambu atau kayu jadi kato petiti bisa diartikan sebagai kata- Kata yang menjadi jembatan atau jalan yang bisa ditempuh dengan lebih baik untuk menjalani kehidupan sehari-hari.


↔Mamangan yang mengandung arti sebagai pegangan hidup sebagai anjuran atau pun larangan.


↔Pituah, merupakan kalimat yang mengandung ajaran nasehat yang bijaksana atau semacam kata-kata mutiara yang diucapkan orangtua atau tokoh yang disegani ditengah masyarakat.


↔Pameo,merupakan kalimat yang jika dilihat artinya tampak berlawanan bahkan hal- hal yang tidak mungkin terjadi.


↔Kieh (khias) merupakan kata-kata khiasan yang berisi sindiran, sindiran dikenal juga dengan kato malereng (melereng) kata ini ditunjukan secara tidak langsung kepada sasaran, bahasa ini digunakan untuk menjaga kesopanan.

Untuk memahami kias ini, maka seseorang harus memiliki dan mempunyai perasaan yang halus dan peka.

ini akan dimiliki oleh Orang-orang yang mempunyai budi pekerti yang halus.

oleh kerena itu setiap orang minangkabau yang tidak mengerti,dengan kata kiasan ini ia akan dianggap rendah dan kurang beradap.
LihatTutupKomentar